Ketua DPR Menerima Kunjungan Rektor Islamic College Al-Mustafa
Ketua DPR RI Marzuki Alie menerima kunjungan rektor Islamic College Al-Mustafa Jakarta di ruang kerjanya Gedung Nusatara III lt. 3 Senayan Jakarta (20/10). Islamic College Al-Mustafa Jakarta merupakan cabang dari Islamic College di kota London Inggris dan Iran. Di Indonesia saat ini Islamic College bekerjasama dengan Universitas Paramadina. Dalam kunjungan kali ini, rektor Islamic College Al-Mustafa, Prof. Dr. Ahmad Fazeli didampingi wakil rektor Dr. Khalid Al-Walid, Dr. Zanganeh, dan Ketua MUI pusat, Prof. Dr. H. Umar Shihab.
Kepada Ketua DPR, Prof. Fazeli meminta dukungan DPR RI untuk terbentuknya perguruan tinggi Islamic College yang mandiri di Indonesia. Prof. Fazeli memaparkan saat ini Islamic College telah mengembangkan pendidikan tinggi keislaman dalam jenjang S1, S2, hingga S3 dengan 3 program studi yakni Filsafat Islam, Tasawuf, dan Ilmu Tafsir. “Tujuan kami adalah untuk menciptakan para pemikir Islam yang handal dan bertaraf internasional,” ujarnya menjelaskan. Wakil rektor Dr. Khalid Al-Walid mengungkapkan, semua jenjang pendidikan di Islamic College adalah gratis atau dengan kata lain seluruh mahasiswa mendapat beasiswa. Dr. Khalid menambahkan, dalam waktu dekat Islamic College akan meresmikan perpustakaan digital terlengkap di Asia. Dirinya berharap Ketua DPR dapat hadir pada acara peresmian tersebut.
Ketua DPR RI Marzuki Alie menyambut baik hadirnya Islamic College di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan anak bangsa terutama dalam ilmu-ilmu agama Islam, namun Ketua DPR berpesan agar Islamic College juga mengembangkan ilmu-ilmu kewirausahaan di samping ilmu-ilmu tentang agama Islam. “Kalau ilmu agama bangsa kita tidak kekurangan, kita memiliki pesantren dan yayasan-yayasan pendidikan hingga ke pelosok daerah, dari jenjang ibtidaiyah hingga perguruan tinggi,” jelasnya.”kelemahan kita adalah bidang ekonomi, untuk itu sekolah-sekolah perlu membekali para anak didiknya dengan ilmu-ilmu kewirausahaan untuk bekal mereka saat kembali ke masyarakat,” ucapnya menyarankan. Mengutip salah satu hadits Rasulullah SAW., Ketua DPR mengatakan, kemiskinan dapat menyebabkan kekufuran. “Kemiskinan juga bisa memunculkan faham-faham yang sesat tentang jihad, yang berujung pada aksi-aksi terorisme,” jelasnya. Marzuki menegaskan, jika Islam sejahtera maka tidak akan ada lagi aksi terorisme berkedok jihad.
Lebih lanjut Ketua DPR memaparkan, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu mengedepankan budaya memberi atau “tangan di atas” bukan sebaliknya. Hal ini yang perlu ditumbuhkan kepada setiap mahasiswa. “Jika kita tidak membekali para mahasiswa dengan kemampuan wirausaha dan skill untuk bersaing di masa depan, itu sama saja kita menciptakan kemiskinan-kemiskinan baru,” tegasnya. Marzuki menyarankan agar Islamic College juga mengembangkan program studi tentang ekonomi syariah mengingat hingga saat ini Indonesia masih membutuhkan banyak tenaga ahli dalam bidang ekonomi berbasis syariat Islam. (Rn.Tvp)